Senin, 21 Oktober 2019
Revolusi industri 4.0 merupakan konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh ekonom asal Jerman, Profesor Klaus Schwab. Dalam bukunya yang bertajuk “The Fourth Industrial Revolution”, Klaus mengungkap empat tahap revolusi industri yang setiap tahapannya dapat mengubah hidup dan cara kerja manusia. Revolusi industri 4.0 sendiri merupakan tahap terakhir dalam konsep ini setelah tahapan pada abad ke-18, ke-20, dan awal 1970. Setelah melalui tiga tahap evolusi industri tersebut, tahun 2018 disebut sebagai awal zaman revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan sistem cyber-physical. Kini berbagai industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin, dan data yang lebih dikenal dengan nama Internet of Things (IoT). Untuk menghadapi revolusi industri 4.0, diperlukan berbagai persiapan, termasuk metode pembelajaran pendidikan yang tepat.
Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, diperlukan pendidikan
yang dapat membentuk generasi kreatif, inovatif, serta kompetitif. Salah
satu upaya yang perlu dilakukan untuk menghadapi tantangan revolusi industri
4.0 ini adalah melalui peningkatan kualitas guru agar mampu mengajar dan
mendidik dengan berbagai pendekatan dan strategi dalam proses belajar mengajar
kalau tidak, maka akan semakin jauh ketinggalan oleh zaman dan ini berefek pada
mutu lulusan. Hal tersebut salah satunya dapat dicapai dengan cara mengoptimalisasi penggunaan teknologi sebagai alat
bantu pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan output yang dapat mengikuti
atau mengubah zaman menjadi lebih baik.
Indonesia pun perlu meningkatkan kualitas lulusan sesuai dunia
kerja dan tuntutan teknologi digital.Sudah saatnya kita meninggalkan proses
pembelajaran yang cenderung mengutamakan hapalan atau sekadar menemukan satu
jawaban benar dari soal. Metode pembelajaran pendidikan Indonesia harus mulai
beralih menjadi proses-proses pemikiran yang visioner, termasuk mengasah
kemampuan cara berpikir kreatif dan inovatif. Hal ini diperlukan untuk
menghadapi berbagai perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Setidaknya ada tiga hal yang perlu diubah Indonesia dari sisi
edukasi. Pertama dan yang paling fundamental adalah mengubah sifat dan pola
pikir anak-anak Indonesia saat ini. Kedua, pentingnya peran sekolah dalam
mengasah dan mengembangkan bakat generasi penerus bangsa. Ketiga dan yang
terakhir adalah pengembangan kemampuan institusi pendidikan untuk mengubah
model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan zaman saat ini.
Pemerintah tentu saja memiliki peran yang sangat penting dalam
perubahan metode pembelajaran pendidikan yang ada di Indonesia saat ini.
Fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak merupakan hal yang penting
untuk disediakan oleh pemerintah. Salah satu caranya adalah dengan menyediakan
teknologi yang mumpuni. Dengan menyediakan berbagai fasilitas yang sesuai
kebutuhan dan tuntutan zaman, diharapkan anak-anak Indonesia dapat mengantongi
bekal yang cukup dalam menghadapi berbagai tantangan di era revolusi industri
4.0 ini. Mengingat kondisi teknologi yang selalu berubah, diperlukan kemampuan
adaptasi yang tinggi agar tidak ketinggalan zaman. Anak-anak Indonesia juga
diharapkan mampu bersaing dan memiliki nilai-nilainya sendiri.