Visi Misi Dan Tujuan Fakultas Dakwah
“Menjadi Fakultas Unggul dan Berjiwa Pesantren dalam pengkajian dan pengembangan Ilmu Dakwah di tingkat nasional pada tahun 2027.
Unggul untuk melahirkan sarjana sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan Indonesia di masa depan. Unggul dalam segala bidang sehingga dapat bersaing secara global dalam memasuki era industry 4.0. unggul dalam melayani proses Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan standar badan Akriditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN.PT) dan SN-Dikti serta kurikulum Merdeka dan Belajar Merdeka dengan penunjang sistem teknologi dan informasi yang handal dan bermutu.
Berjiwa Pesantren mampu melaksanakan penjaminan mutu akademik dan non akademik serta mampu menunjukkan proses pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terbaik dan bisa menjadi teladan bagi civitas akademika dan bagi lingkungan masyarakat baik di tingkat lokal, nasional dan international berbasis pesantren dengan mengedepankan Jiwa:
a. Jiwa Keikhlasan
“Sepi ing pamrih” (tidak karena didorong oleh keinginan memperoleh keuntungan tertentu), semata-mata karena untuk ibadah. Hal ini meliputi segenap suasana kehidupan di pondok pesantren. Kyai ikhlas dalam mengajar, para santri ikhlas dalam belajar, lurah pondok pesantren ikhlas dalam membantu (asistensi). Segala gerak-gerik dalam pondok pesantren berjalan dalam suasana keikhlasan yang mendalam, dengan demikian terdapatlah suasana hidup yang harmonis antara kyai yang disegani dan santri yang taat dan penuh cinta serta hormat dengan keikhlasannya.
Dengan demikian maka seorang santri mengerti dan menyadari arti Lillahi, arti beramal, arti taqwa dan arti ikhlas. Seorang tentunya dimana saja akan berda’wah. Maka santri merupakan santri persiapan kearah itu, Dimana ada kesempatan. Maka mudah dikatakan bahwa pondok pesantren adalah obor yang akan membawa cahaya penerangan Islam.
b. Jiwa Kesederhanaan
Kehidupan di dalam pondok pesantren diliputi suasana kesederhanaan, tetapi agung. Sederhana bukan berarti pasif (bahasa jawa narimo) dan bukanlah artinya itu karena kemlaratan dan kemiskinan, bukan! tetapi mengandung unsur kekuatan dan ketabahan hati, penguasaan diri dalam menghadapi perjuangan hidup dengan segala kesulitan. Maka di balik kesederhanaan itu terpancarlah jiwa besar, berani maju terus dalam menghadapi perjuangan hidup dengan segala segi kehidupan.
c. Jiwa Kesanggupan Menolong Diri Sendiri (Self Help) Atau Berdikari
Didikan inilah yang merupakan senjata hidup yang ampuh. berdikari bukan saja dalam artian bahwa santri selalu belajar dan berlatih mengurus segala kepentingan sendiri, tapi juga pondok pesantren itu sendiri sebagai lembaga pendidikan yang tidak pernah menyandarkan kehidupannya kepada bantuan dan belas kasihan orang lain. Itukah self help berdruping system (sama-sama memberikan aturan dan sama-sama dipakai). Namun demikian tidak lantas bersikap kaku sehingga menolak orang-orang yang hendak membantu pondok pesantren.
d. Jiwa Ukhuwah Islamiyah
Kehidupan di pondok pesantren diliputi suasana persaudaraan akrab, sehingga segala kesenangan dirasakan bersama dengan jalinan perasaan keagamaan. Ukhuwah (persaudaraan) ini, bukan saja selama di pondok pesantren itu sendiri, tetapi juga mempengaruhi kearah persatuan umat dalam masyarakat sepulangnya dari pondok itu.
e. Jiwa Bebas
Bebas dalam berfikir dan berbuat, bebas `dalam menentukan masa depannya, dalam memilih jalan hidup di masyarakat kelak bagi para santri dengan berjiwa besar dan optimis dalam menghadapi kehidupan. Kebebasan itu bahkan sampai kepada bebas dari pengaruh asing/kolonial (disinilah harus dicari sejarah pondok pesantren yang mengisolir dari kehidupan ala barat yang dibawa oleh penjajah).
MISI:
1. Mengoptimalkan Fakultas Dakwah dalam perbaikan system secara universal untuk mencapai peningkatan kualitas Tri Darma Perguruan Tinggi (Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian).
2. Menyelenggrakan proses Pendidikan, pengkajian dan pengembangan Ilmu Dakwah yang berorientasi pada penguatan Riset dan pengabdian pada masyarakat guna merespon dinamika peradaban dan perubahan masyarakat di tingkat regional, nasional dan internasional.
3. Menyelenggarakan proses Pendidikan, pengkajian dan pengembangan Ilmu Dakwah, yang berorientasi pada penguasaan dan pengembangan wawasan ilmu-ilmu Dakwah untuk merespon dan menjawab problematika sosial keagamaan dan perubahan masyarakat.
4. Mengembangkan paradigma pemikiran Islam baru dalam ilmu-ilmu Dakwah yang kontekstual dan memiliki tingkat integrasi terhadap Sains, Sosial, Humaniora dan memiliki tingkat relevansi yang kuat terhadap dinamika sosial keagamaan di era globalisasi.
5. Mengembangkan ilmu-ilmu Dakwah untuk memperkuat nilai-nilai Keislaman, Keilmuan, Keindonesiaan dan Kemodernan.
TUJUAN
1. Menyiapkan sarjana sebagai agen perubahan sekaligus anggota masyarakat yang berkepribadian mulya, memiliki kemampuan akademik yang tinggi sekaligus inovatif serta kecakapan hidup yang memadai.
2. Menghasilkan Sarjana Sosial (S.Sos) yang mampu menerapkan dan mengabangkan ilmu Dakwah yang memiliki daya saing.
3. Menlahirkan lulusan yang unggul dibidang ilmu-ilmu Dakwah.
4. Mewujudkan masyarakat religius yang kritis dan komitmen dalam mengimplementasikan nilai-nilai islam.
5. Menybarluaskan ilmu Dakwah untuk meningkat kesadaran masyarakat dalam menerapkan nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat.